KEANEKARAGAMAN HAYATI

Sabtu, 02 Maret 2013

Pengertian Keanaekaragaman  Hayati 

     Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies, dan ekosistem suatu daerah. Keanekaragaman hayati ditunjukkan dengan adanya variasi makhluk hidup yang meliputi bentuk, penampilan, jumlah serta ciri lain. Penyebabnya adalah faktor genetik (faktor yang bersifat relatif konstan atau stabil terhadap morfologi (fenotip) organisme), dan factor lur (factor yang bersifat relatif labil terhadap morfologi organisme).

 Keanekaragaman hayati mencakup tiga tingkatan pengertian yang berbeda, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis,dan keanekaragaman ekosistem.

1. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman individu dalam satu jenis makhluk hidup. Gen adalah substansi terkecil/unit dasr yang membawa faktor keturunan. Gen terdapat di dalam kromosom yang tersusun atas molekul rantai dobel heliks yang disebut DNA. DNA berperan menyampaikan informasi genetik kepada keturunannya, serta mengatur proses perkembangan dan metabolisme. Setiap makkluk hidup memiliki jenis dan jumlah gen yang berbeda-beda. Bakteri memiliki 1.000 gen, jamur 10.000gen, dan marmot 100.000 gen. jumlah gen terbesar dimiliki oleh tumbuhan berbunga, yaitu mencapai lebih dari 400.000 gen. Struktur DNA.

2. Keanekaragaman Jenis
Keanakaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis (interspesies) dalam satu marga. Keanekaragaman jenis lebih mudah diamati daripada keanekaragaman gen. perbedaan antarspesies makhluk hidup dalamsatu marga atau genus lebih mencolok shingga lebih mudah diamati daripada perbedaan antarindividu dalam satu spesies. Misalnya nangka, keluwih, dan sukun ketiganya termasuk dalam genus yang sama, yaitu Arthocarpus.

3. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem adalah komunitas organic yang terdiri atas tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme bersama lingkungan fisik dan kimia tempat hidup atau habitatnya. Antara komunitas organik, habitat, serta factor-faktor fisik dan kimia dalam suatu ekosistem selalu berinteraksi. Factor fisik meliputi iklim, air, tanah, udara, cahaya, suhu, dan kelembapan. Factor kimia meliputi tingkat keasaman, kandungan mineral, dan salinitas. Factor fisik dan kimia disbut komponen abiotik.


0 komentar:

Posting Komentar